Program indonesia Pintar yang diterapkan
pemerintah Jokowi-Jk pada saat lalu nama Bantuan siswa miskin dilebur menjadi
PIP atau ProgramIndonesia Pintar, PIP sendiri memiliki dua bagian
yang berbeda peruntukkannya, Mendikdasmen menjelaskan perbedaan Kartu IndonesiaPintar/KIP
dan BSM, dalam pelaksanaannya, baca KPS diseleraskan dengan Dapodik
Meski dalam proses final akhir tahun
ini dalam penyaringan data untuk penerima BSM pada post sebelumnya Batas akhir PIP Dari Sinkronisasi
Dapodikdas seperti berita yang dilansir dari Republika Perbedaan
KIP dan BSM.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan Kartu Indonesia Pintar (KIP)
akan menjangkau setidaknya 19 juta siswa pada 2015.
"Kalau dulu program Bantuan
Siswa Miskin (BSM) hanya menjangkau 9 juta siswa, maka pada 2015 KIP akan
menjangkau 19 juta siswa," ujar Anies di Jakarta, Senin.
Untuk itu Kemdikbud telah menganggarkan Rp7,1
triliun untuk KIP. Meski menggunakan data BSM pada awal
peluncurannya, Mendikbud mengklaimKIP berbeda
dengan BSM.
"Kalau BSM diberikan pada siswa di dalam
sekolah. Kalau KIP diberikan pada anak usia sekolah, baik yang sedang sekolah
maupun putus sekolah," tambah dia.
Baca didapat Data Penduduk Usia Sekolah
Perbedaan tersebut akan berdampak
positif bagi siswa yang putus sekolah. Dia menjelaskan banyak anak-anak usia
sekolah yang putus sekolah, karena tidak ada biaya padahal mereka mau
melanjutkan sekolah lagi.
Anies menambahkan insentif bagi anak yang putus sekolah tersebut
penting karena mereka bisa kembali bersekolah.
"Kemdikbud dan Kementerian Sosial akan melakukan pendataan
ulang. Kami ingin dikonsolidasikan jadi satu frngan Kartu Keluarga Sejahtera
(KKS)," terang dia.
Hal itu dilakukan agar tidak perbedaan data dan
penghematan. Anies menyebutkan jika terintegrasi maka akan menghemat setidaknya
Rp250miliar untuk pembuatan kartu.
Bantuan yang diberikan KIP tersebut tidak hanya diberikan kepada
anak putus sekolah melanjutkan pendidikan ke lembaga formal, namun
juga bisa ke lembaga nonformal seperti lembaga kursus dan balai latihan kerja.
No comments:
Post a Comment